Jumat, 14 Desember 2012

Kebiasaan Makan

KEBIASAAN MAKAN


Berikut adalah 7 tips cara makan yang baik  bagi pencernaan:
1)    Sebarkan waktu makan
Perut yang kosong menimbulkan nyeri dan kembung. Oleh karena itu, kita perlu menyebar waktu makan kita menjadi 3 kali makan besar dan 2 makan ringan per hari.
2)   Makan perlahan-lahan
Bila kita makan makanan terlalu cepat, perut bekerja lebih berat karena makanan tidak mendapatkan enzim pencernaan yang cukup dari ludah. Pencernaan sebenarnya dimulai di mulut Anda dan kemudian berlanjut hingga ke usus kecil kita. Saat kita mengunyah, perut kita akan dikirimi pesan tentang makanan apa yang sedang dalam perjalanan sehingga dapat menyiapkan enzim yang benar. Jadi, makan perlahan-lahan dan mengunyah dengan benar meringankan proses pencernaan kita.
3)   Jangan minum terlalu banyak selama makan
Minum sambil makan tidaklah dilarang. Namun, minum yang berlebihan membuat cairan lambung mengencer dan kehilangan kekuatannya. Akibatnya, makanan menjadi lebih sulit dicerna.
4)   Hindari makanan dan minuman yang dingin
kita sebaiknya menghindari minuman dan makanan yang sangat dingin atau beku. Makanan dan minuman yang sangat dingin menyebabkan kontraksi pilorus, katup yang memisahkan lambung dengan duodenum, sehingga memperlambat pergerakan makanan yang dicerna. Selain itu, lambung akan bekerja ekstra untuk menghangatkan makanan, sehingga makanan lebih lama tinggal di lambung.
5)   Jangan makan terlalu banyak lemak
Makanan yang terlalu banyak lemak dan minyak harus dihindari karena meningkatkan beban kerja pencernaan. Kurangilah goreng-gorengan dan gantilah dengan makanan yang dikukus atau direbus.
6)   Jangan makan terlalu manis
Makanan yang sangat manis menyebabkan hipersekresi cairan lambung yang dapat membuat nyeri atau kembung pada perut sensitif.

7)   Makanlah buah sebelum makan besar
Para ahli menyarankan agar memakan buah-buahan saat perut masih kosong, setidaknya 20 menit sebelum makan besar. Buah-buahan mengandung gula sederhana yang mudah dicerna dan membutuhkan waktu kurang dari setengah jam untuk dicerna. Makanan lain yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dan akan tinggal di lambung untuk jangka waktu yang lama.
Jadi, jika kita makan buah setelah makan besar, buah akan bercampur dengan apa yang kita makan sebelumnya. Hal ini menyebabkan buah terfermentasi, kehilangan nilai gizinya  dan bahkan membusuk saat menunggu untuk dicerna bersama-sama makanan lainnya.  Selain itu, proses fermentasi juga dapat menghasilkan gas yang membuat perut jadi kembung.

Mengajarkan Kebiasaan Makan yang Sehat Kepada Anak Anda

Obesitas pada anak dapat dicegah. Ajarkan anak kita untuk membentuk hubungan yang sehat dengan makanannya. Kebiasaan makan yang sehat dalam masa kanak-kanak memberikan landasan bagi umur panjang dan hidup yang sehat. Hubungan seseorang dengan makanan dibentuk sejak bayi dan dibawa terus seumur hidup. Anak-anak yang makan dengan sehat memiliki mood yang seimbang, pikiran yang tajam dan tingkat energi yang stabil.
Sudah alami bagi anak-anak untuk memilih makanan yang paling mereka sukai; karena itu kita harus membuat pilihan yang paling sehat tampak paling menarik. Sebagai orang tua, kita adalah teladan terbesar bagi anak kita dan karena itu kita harus mencontohkan kebiasaan makan yang baik pada mereka.
Ø  Makan Keluarga
Makan bersama setiap hari sebagai sebuah keluarga merupakan cara yang baik untuk membangun ikatan keluarga. Kebiasaan ini dikatakan pula dapat meningkatkan nafsu makan. Anak-anak yang sarapan bersama keluarga mereka biasanya lebih berprestasi di sekolah dan anak-anak yang makan bersama keluarga paling tidak sekali setiap hari, lebih jarang mengalah pada tekanan dari teman sebaya.

Ø  Masakan Rumah
Pada umumnya masakan rumah lebih sehat daripada masakan restoran atau hidangan cepat saji yang mengandung banyak garam, lemak dan gula. Makan di luar sebaiknya dikhususkan untuk acara-acara spesial.
Ø  Kegiatan Keluarga
Memasak sebaiknya dijadikan kegiatan keluarga. Anak-anak cenderung lebih senang memakan makanan yang kurang mereka sukai jika mereka terlibat dalam persiapannnya. Izinkan anak kita membantu memilih buah-buah dan sayur-sayuran yang paling segar saat Anda berbelanja dan biarkan dia membantu saat menyiapkan makanan.
Ø  Pilihan
Biarkan anak Anda memilih dari dua atau tiga pilihan makan siang yang sehat. Dengan membatasi pilihannya pada pilihan-pilihan yang sehat, Anda tahu makan siang itu sehat dan anak Anda masih bisa memutuskan apa yang dia ingin makan.
Ø  Label Makanan
Ajari anak kita tentang label makanan dan apa arti istilah-istilah nilai nutrisi dari berbagai jenis makanan. Informasi ini akan tetap diingat oleh seorang anak ketika dia memilih kudapan.
Ø  Kudapan
Siapkan kudapan-kudapan dan minuman-minuman sehat di rumah sambil tetap membatasi kudapan dengan kalori kosong seperti biskuit, keripik dan soda. Alih-alih, siapkan roti kraker gandum, buah-buahan, sayur-sayuran, jus buah murni, susu dan air di rumah. Ini akan memastikan anak-anak Anda menjadi terbiasa dengan kudapan yang sehat. Batasi kudapan 2 kali per hari.

Ø  Ukuran Porsi
Ukuran porsi anak-anak harus dibatasi. Jangan paksa atau sogok mereka untuk menghabiskan sepiring penuh makanan, sebaliknya izinkan mereka menambah sedikit jika mereka masih lapar. Jangan pernah menggunakan makanan atau camilan manis sebagai sogokan.

1.  Makan dalam keluarga
Makanan keluarga
Ini periode penyesuaian si kecil untuk mengonsumsi menu keluarga. Sebagai makanan pokok keluarga Indonesia, nasi mendominasi meja makan. Memang, belum tentu ia pandai mengunyah nasi putih biasa. Makanya, awalnya, sediakan untuk nasi tim plus aneka lauk-pauk. Dari sini ia belajar bahwa makan nasi harus disertai lauk-pauk. Kita harus terus menambah perbendaharaan rasanya, dengan selalu memberikan jenis makanan yang bervariasi.
Tip: Setelah berumur 12 bulan, potong-potong makanan yang keras atau berbentuk bulatan (anggur, wortel, hot dog, keju atau daging) sampai ukuran kecil — sekitar ½ cm — sebelum memberikannya kepada si kecil.

MASALAH YANG BISA TIMBUL
ü     Menurunnya selera makan
Ia lagi senang-senangnya bergerak, sehingga makan jadi prioritas terakhir. Jangan cemas. Ia pasti makan begitu lapar. Tugas penting kita adalah menyediakan makanan bergizi seimbang baginya. Sedangkan tugas si kecil adalah memakannya, atau tidak sama sekali. Menerapkan taktik mengiming-iminginya sesuatu agar mau makan, bukan cara yang bijaksana. Kelak, anak baru mau makan kalau diberi sesuatu.

ü     Pilih-pilih makanan
Begitu kenal rasa berbagai jenis makanan, anak mulai pilih-plih makanan. Tantangan kita adalah mencari tahu apakah ia tidak mau makan karena sakit, giginya tumbuh, tidak menyukai rasa atau tekstur makanan, atau ada yang lebih menarik dilakukan (makanan bukan lagi obyek eksperimen yang asyik).
Berikut cara menghindari anak pilih-pilih makanan:
  • Makanlah bersamanya.
  • Ganti makanan itu dan biarkan ia mencobanya lagi kelak. Sebaiknya, makanan disajikan dalam suhu yang berbeda, sehingga nantinya ia tidak rewel gara-gara makanannya dingin atau panas.
  • Jangan isi penuh-penuh piring anak. Taruh makanan secukupnya saja dan beri pujian begitu ia berhasil menghabiskannya.
  • Siapkan makanan dalam porsi kecil, namun berikan lebih sering.
  • Variasikan makanannya, sehingga anak mau makan apapun.
  • Pandai-pandai menyelipkan atau ‘menyamarkan’ makanan. Misalnya, masukkan parutan wortel dalam muffin kesayangannya. Anak usia ini makin cerdas dan tahu persis kalau rewel dan menolak makanan utamanya, ada makanan alternatif, seperti yogurt atau biskuit.
  • Jadikan makanan penutup sebagai penawaran terakhir. Bila ia rewel, singkirkan piringnya dan jangan tawarkan apapun, kecuali sepotong kecil buah atau selembar keju, sampai waktu makan tiba. Ia pasti lapar dan tidak bakal membiarkan dirinya kelaparan.
Manfaat makan dalam keluarga
Setiap anggota keluarga, baik ayah, ibu, serta anak-anak, dapat menjaga hubungan dengan bertukar informasi terbaru selama acara makan bersama keluarga berlangsung. Banyak hal yang bisa menjadi topik bertukar informasi, semisal masalah sekolah, pekerjaan, kehidupan keluarga serta pertemanan.
Saat ini keluarga-keluarga modern sudah jarang untuk selalu makan bersama di mana hadir bapak, mama, dan anak-anak. Tuntutan hidup dan dunia kerja seringkali merebut waktu-waktu kebersaman yang seharusnya makin banyak diluangkan untuk membina ikatan kasih di dalam keluarga. Pagi-pagi buta, sang suami sudah berangkat kerja dan pulang larut malam. Anak-anak sibuk dengan sekolah sepanjang hari. Sehingga bagi keluarga-keluarga tertentu, sulit sekali menemukan waktu untuk sekedar makan bersama penuh canda tawa setiap hari.
Padahal makan bersama adalah perwujudan dari rasa kasih sayang. Makan bersama adalah tanda kebersamaan dan persaudaraan yang saling berpihak. Melalui makan bersama, semua yang terlibat didalamnya saling berbagi kasih dan solidaritas dengan sesamanya yang lain. Sehingga ketika harus melewatkan kesempatan makan bersama berarti membuang kesempatan berbagi kasih. 

   2.  Perencanaan menu dalam keluarga

Lima Langkah Siapkan Menu Sehat Keluarga

Tak mudah memang bagi seorang ibu untuk menyiapkan menu makanan sehat sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, apalagi bila anak kita adalah tipe pemilih makanan, tak suka sayur, atau malas makan. Namun, membiarkan dengan memberikan makanan apa saja sesuai dengan keinginan masing-masing, termasuk suami, dan tidak mengindahkan kandungan gizi pada makanan tentu juga bukanlah solusi yang tepat. Maka itu, diperlukan perencanaan dan siasat untuk menyiapkan masakan yang sehat bagi keluarga tercinta.
Berikut lima langkah mempersiapkan menu sehat bagi keluarga. Jika kita memang tak memiliki waktu cukup menyiapkan makan malam, kita bisa memasak makanan sehat untuk sarapan.
1.   Tulislah perencanaan menu masakan selama seminggu. Contohnya kita ingin memasak ayam pada hari Senin, daging pada Selasa, ikan pada Rabu, tumis seafood pada Kamis, dan soto pada Jumat. Dengan begitu, Anda akan mengetahui kapan harus membeli, menyimpan dan mengelurkan bahan makanan itu dari kulkas. Perencanaan menu ini juga membantu Anda terhindar dari makanan basi atau kedaluwarsa. Atau, Anda juga tak perlu terburu-buru pergi ke warung untuk membeli bahan-bahan yang kurang.
2.  Masaklah makanan yang memiliki kandungan protein tinggi. Jika kita hendak mengolah daging, masaklah dengan dipanggang atau dibakar ketimbang digoreng dalam minyak. Jika keluarga kita tak begitu gemar daging, kita bisa juga menggantikannya dengan makanan lain yang juga kaya protein seperti telur, berbagai produk susu, kedelai seperti tahu, kacang-kacangan dan buncis. Daripada membeli bumbu jadi di supermarket yang telah melalui proses kimiawi, lebih baik kita membuat sendiri racikan bumbu di rumah.
3.  Siapkan bahan makanan berbahan dasar gandum seperti pasta, nasi merah, dan roti gandum. Memasukkan makanan berbahan dasar gandum ke dalam menu keluarga sehari-hari sangatlah baik karena gandum mengandung serat yang bagus bagi sistem pencernaan tubuh.
4.  Selalu sediakan buah dan sayur di rumah. Jika tak sempat membelinya, kita bisa membeli buah kalengan lalu memasukkannya ke kulkas, tapi pilih yang tidak mengandung gula atau garam. Kemudian, carilah berbagai resep kreatif makanan mengandung buah untuk disajikan setiap harinya sehingga keluarga tak merasa bosan, misalkan saja es buah, agar-agar buah, rujak, dan jus buah.
5.  Pilihlah susu yang bebas atau rendah lemak guna menambah kalsium dan protein. Jika ada anggota keluarga yang alergi terhadap susu sapi, ganti dengan yoghurt atau susu kedelai. Selain itu, sebisa mungkin hindarilah konsumsi soda.(rps/MI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar