FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SOSIALISASI
DALAM KELUARGA
A. Sosialisasi
Berger dalam Kamanto Sunarto (2004:23)
mengemukakan bahwa sosialisasi yaitu sebagai “a process by which a child learns
to be a participant member of society” yaitu proses melalui mana seorang anak
belajar menjadi seorang anggota yang berpatisipasi dalam masyarakat. Defenisi
ini disajikan dalam suatu pokok bahasan berjudul “society in man” di sini
tergambar pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat di masukan ke dalam
manusia.
Kebiasaan-kebiasaan yang berkembang
dalam tiap kelompok kemudian menghasilkan bermacam-macam sistem pernikahan yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial
disebut sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang
kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang
baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat
dianggap sama dengan pendidikan.
B. Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial yang
sangat besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi anak. Menurut Bureau dalam
Vembriarto (1993:33) mengemukakan bahwa keluarga ialah “goup of two or more
persons residing together who are related blood, marriage, or adoption”. Dapat
didefenisikan bahwa:
1.
Keluarga
merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak.
2.
Hubungan sosial di antara anggota
keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan adopsi.
3.
Hubungan antar anggota keluarga dijiwai
oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab.
4.
Fungsi keluarga memelihara, merawat dan
melindungi anak dalam rangka sosialisasi nya agar mereka mampu mengendalikan
diri dan berjiwa sosial.
Gertrude Jaeger dalam Kamanto Sunarto
(2004:26) mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini,
terutama orang tua sangat penting. Sehingga sang anak sangat tergantung pada
orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang
diketahui orang luar. Dengan demikian anak terlindung terhadap penyalahgunaan
kekuasaan yang sering dilakukan orang tua terhadap mereka seperti
penganiayaan (child abuse), perkosaan
dan sebagainya.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
dalam Keluarga
Pribadi atau makhluk sosial merupakan
kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses
sosialisasi dan yang mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dalam
masyarakat. F. G. Robbins dalam Vembriarto. St (1993:20) mengemukakan secara
umum ada lima
faktor yang menjadi dasar perkembangan sosial yaitu:
1. Sifat Dasar
Sifat dasar merupakan keseluruhan
potensi-potensi yang diwarisi oleh seseorang dari ayah dan ibunya.
2. Lingkungan Prenatal
Lingkungan prenatal merupakan lingkungan
dalam kandungan ibu sel telur yang telah dibuahi pada saat konsepsi itu
berkembang sebagai embrio dan fetus dalam lingkungan prenatal.
3. Perbedaan individual
Perbedaan individual meliputi perbedaan
dalam ciri-ciri fisik, ciri-ciri mental dan emosional, ciri-ciri personal dan
sosial.
4. Lingkungan
Lingkungan merupakan kondisi-kondisi
disekitar individu yang mempengaruhi proses sosialisasi nya, lingkungan ini
mencakup lingkungan alam, kebudayaan dan manusia lain.
5. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari
dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk berbuat. Motivasi ini
dibedakan menjadi dua yaitu dorongan dan kebutuhan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi sosialisasi dalam keluarga dikemukakan oleh Nasution, S
(1995:127) bahwa sosialisasi dalam keluarga tidak selalu berjalan dengan lancar
karena adanya sejumlah kesulitan, antara lain:
1. Kesulitan Komunikasi
Bila anak tidak
mengerti apa yang diharapkan dari padanya atau tidak tahu apa yang
diinginkannya dalam keluarga, hal ini akan terjadi bila anak tidak memahami
lambang-lambang seperti bahasa isyarat dan sebagainya.
2. Adanya perbedaan perilaku
Orang tua
mengharapkan setiap anaknya agar jujur, tidak merokok akan tetapi kode siswa mengharuskan
Nya turut dalam sosial, contek-mencontek, merokok dan sebagainya. Jika tidak ia
akan dikucilkan dari kelompok.
D. Metode-metode yang Digunakan
Vembriarto, St (1993:24) mengemukakan
bahwa metode-metode yang dipergunakan oleh orang dewasa dalam mempengaruhi
proses sosialisasi anak dapat digolongkan dalam tiga kategori yaitu:
1. Metode
Ganjaran dan Hukuman
Tingkah laku anak yang salah, tidak
baik, tercela, kurang pantas. Tidak diterima oleh keluarga mendapatkan hukuman
badan, sedangkan sebaliknya mendapatkan ganjaran seperti bersifat material dan
non material.
2. Metode Didactic Teaching
Dengan metode ini kepada anak diajarkan
berbagai macam-macam pengetahuan dan keterampilan melalui pemberian informasi,
ceramah dan penjelasan.
3. Metode Pemberian Tugas
Dengan metode ini akan terjadi proses
imitasi tingkah laku dan sifat-sifat orang dewasa oleh anak. Proses imitasi
dapat terjadi secara sadar, dapat pula tidak disadari. Tertanam nya
nilai-nilai, sikap keyakinan dan cita-cita dalam diri anak terutama melalui
proses imitasi secara tidak sadar.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, s. 1995. Sosiologi
Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Vembriarto, St. 1993. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar
Sosiologi. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar